Weda, Koridorindonesia.id– Penyebaran virus HIV/AIDS di kabupaten Halmahera Tengah sangat mengkhawatirkan. Hal ini membuat Pemerintah Daerah (Pemda) diminta untuk menertibkan penginapan dan cafe yang diduga menjadi sarang prostitusi dan usaha-usaha terselubung lainnya.
Dari beberapa sumber yang ditelusuri wartawan, terdapat banyak perhatian dari berbagai masyarakat. Salah satunya ialah warga Kota Weda yang enggan disebutkan namanya yang mengatakan bahwa dirinya khawatir dengan pemberitaan media online baru-baru ini bahwa angka kasus HIV/AIDS di Halmahera Tengah pada enam tahun terakhir mencapai 75 persen.
“Ini cukup miris, saya baca berita online beberapa hari lalu bahwa HIV/AIDS di Halmahera Tengah sudah 75 persen dalam kurun waktu enam tahun terakhir,” ungkap sumber.
Ia juga mengatakan, Pemda harus menertibkan penginapan dan cafe yang diduga jadi tempat prostitusi yang menjadi penyebab utama tersebarnya virus HIV/AIDS.
“Pemda tidak boleh diam dengan angka persentasi kasus HIV/AIDS di Halmahera Tengah saat ini. Karena banyak penginapan yang menjadi sarang prositusi dan cafe yang mempunyai usaha terselubung seperti menjual miras, dan para ladies yang asal usulnya tidak terdata,” pintanya
Terpisah, capaian 75 persen virus HIV/AIDS di Halmahera Tengah dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini dibenarkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan kabupaten Halmahera Tengah, Lutfi Djafar.
“Ini yg tercover dalam data yang ditangani oleh puskesmas dan RSUD,” ungkapnya
Lutfi menegaskan, betapa pentingnya peran dari seluruh lapisan masyarakat untuk menyukseskan penanggulangan HIV-AIDS. Untuk itu diperlukan dukungan semua pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan tersebut.
“Melalui program HIV, Dinkes dan Puskesmas akan selalu melakukan upaya-upaya pencegahan dan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait HIV/AIDS,” pungkasnya. (Ibo*)