Belajar Dari Kesalahan

Ir. Nabil M. Salim, Ketua Umum Hikmu

Oleh: Nabil M.Salim
(Ketua Umum Hikmu)

Koridorindonesia.id– Beberapa pekan ini, public Maluku Utara terus dijejali aneka pemberitaan yang menyesakkan dada. Pejabat-pejabat yang selama ini kita kenal sebagai orang baik, satu demi satu dicokok KPK, sebagai akibat dari perbuatannya yang disinyalir telah merugikan keuangan negara. Dan yang lebih menggemaskan lagi, laku yang tercelah itu justru diawali dari pucuk pimpinan tertinggi di pemprov Maluku Utara.

Sedikitnya tujuh orang yang berpotensi bersalah, saat ini sedang menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, termasuk mantan gubernur Abdul Gani Kasuba.

Tentu kita prihatin menyaksikan sejumlah pejabat aparatur sipil negara dilingkungan pemprov malut yang silih berganti, bolak-balik diperiksa aparat penegak hukum. Kita juga menyaksikan pemberitaan seputar harta kekayaan mantan gubernur dua periode itu di sita KPK karena disinyalir terkait hasil kejahatan.

Dalam pemberitaan yang lain, kita dikejutkan dengan berita dan beragam komentar terkait pencopotan Samsudin A. Kadir dari jabatannya sebagai Sekprov Maluku Utara oleh Plt Gubernur, M. Al Yasin Ali. Belum lagi reda berita soal pencopotan Sekprov, datang lagi kabar yang tak kalah seru, mantan Bupati Halmahera Tengah itu, tergolong nekat dengan kebijakannya yang diluar kelaziman, melakukan kocok ulang enam jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) dilingkup pemprov Maluku Utara hasil asesmen panitia seleksi.

Pemberitaan terkait perseteruan diantara pejabat, yang tidak hanya terjadi dilingkup pemprov tapi juga dilingkungan pemerintah kabupaten kota, ikut mewarnai dan menambah ruwetnya tatakelola pemerintahan masing-masing daerah.
Aneka pemberitaan diatas setidaknya menggambarkan betapa tidak siapnya pejabat kita dalam mengurus dan mengelola jalannya roda pemerintahan. Ini juga menjadi pesan berharga kepada siapa saja, yang sedang bersiap-siap maju berkompetisi dalam arena pemilihan gubernur, bupati, walikota pada November 2024 mendatang, untuk mau belajar dari kesalahan demi Maluku Utara yang lebih maju dan rakyatnya yang makin sejahtera. (Red*)