Weda, Koridorindonesia.id– Dinas Pertanian Kabupaten Halmaherah Tengah menghadiri Musyawarah Perencananaan Pembangunan Nasional Pertanian (Musrenbangtannas) tahun 2024. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, bertempat di Auditorium Gedung F, Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), pada Selasa, 25 Juni 2024.
Dalam kesempatan tersebut Andi Amran Sulaiman menyampaikan arahan soal pertanian yang menjadi sektor vital sehingga sinergi antara Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten dan Kota menjadi hal yang penting untuk menghadapi ancaman krisis pangan dunia.
Musrenbangtannas tersebut juga menjadi acara tahunan yang diadakan Kementan untuk merumuskan rencana kegiatan tahun 2025, guna mempercepat pembangunan pertanian dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan krisis pangan global.
Tak Hanya itu Amran juga menyampaikan tiga hal penting kepada perwakilan dinas pertanian untuk diteruskan kepada pemimpin wilayah masing-masing.
Pertama, pastikan program pompanisasi berjalan dengan baik yaitu program pendistribusian air dari sungai melalui pemasangan pompa dan pipa untuk irigasi sawah, sehingga menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.
Amran juga meminta dinas pertanian provinsi dan kota/kabupaten turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Kedua, optimalisasi lahan (OPLA) rawa harus dikejar dan ketiga, fokus pada pengembangan padi gogo,” pintanya.
Yaitu OPLA menjadi program Kementan dengan memanfaatkan lahan rawa untuk pertanian, sementara padi gogo adalah varietas padi yang tahan ditanam di lahan kering.Amran menegaskan, pentingnya sinergi untuk pembangunan pertanian.
“Tanpa anda sekalian, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kita harus kuat bersama. Jika kadis kabupaten dan provinsi bersatu, kita akan mengguncang dunia dan mencapai mimpi bersama menjadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.
Adapun acara ini dihadiri oleh 1500 perwakilan dari dinas pertanian provinsi dan kota/kabupaten di seluruh Indonesia, baik secara online maupun offline. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 25-28 Juni, dan dilanjutkan pada tanggal 1 Juli 2024 yakni desk kegiatan. Dalam kegiatan desk nanti masing² dinas pertanian provinsi dan kabupaten/kota dengan dirjen yang ada di kementerian pertanian terkait dengan usulan program dan kegiatan dari masing² provinsi dan kabupaten/kota untuk tahun anggaran 2025.
Pada kesempatan itu Dinas Pertanian kabupaten Halmahera Tengah diundang untuk menghadiri secara langsung (ofline). Halmahera Tengah dalam undangan tersebut masuk dalam daftar Kabupaten/Kota se-Indonesia sebagai kabupaten sentral produksi pangan khususnya padi.
Karena Halmahera Tengah sebelum program peningkatan Perluasan Areal Tanam (PAT) padi dalam rangka menghadapi krisis pangan, Pj Bupati telah mencanangkan pada tahun 2024 luas areal tanam padi seluas 500 hektare (Januari – Desember 2024, yang dimulai pencanangan perdana pada tanggal 29 Desember 2023 seluas 110 hektare, dan sampai bulan Juni 2024 luas tanam padi di Halmahera Tengah telah mencapai 110 hektare.
“Kami Dinas Pertanian akan melaksanakan apa yang menjadi cita cita Pj Bupati untuk Halmahera Tengah menjadi lumbung pangan Maluku Utara, dengan target produksi beras pada tahun 2024 sebanyak 2800 ton,” ujar Yusmar Ohorellah, Kadis Pertanian Halteng.
Pada acara musrembangtan nasional, setelah dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian. Ada diskusi yang menghadirkam pembicara dari Kemneterian Bappenas, Kemendagri, Kemenkeu, Kementerian PUPR, BMKG dan semua Pejabat eselon I (Dirjen, Irjen dan Kepala Badan). Acara diskusi dibagi menjadi tiga sesi.
Pada sesi tanya jawab, Kepala Dinas Halteng, Yusmar Ohorellah menyampaikan berbagai kebutuhan yang dibutuhkan di Halmahera Tengah, terutama bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) sisik, agar pada tahun 2025 Halmahera Tengah mendapat olokasi DAK.
Selain DAK, Yusmar juga menyampaikan aspirasi kepada Kepada BPSDM agar dapat membangun kolaborasi dengan kementerian PAN RB agar memperhatikan kuota PPPK dalam setiap tahun agar kuotanya lebih banyak, khususnya tenaga teknis untuk penyuluh. (Ibo*)