Begini Kronologi Guru Honor Pukul Kepala Sekolah di Morotai

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 4 Pulau Morotai tampak berdarah karena dipukul guru honorer

Morotai, Koridorindonesia.id– Seorang oknum guru honorer SMA Muhamadiya 4 Pangeo, kabupaten Pulau Morotai melakukan aksi pemukulan terhadap kepala sekolahnya sendiri lantaran diduga memberhentikan dirinya sebagai guru honorer.

‎Kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis (24/7/25), tepatnya pukul 11.30 wit di dalam kantor SMA Muhammadiyah 4 . Kejadian bermula ketika oknum guru honorer yang berinisial (MM) mempertanyakan status pemberhentian dirinya kepada kepala sekolah inisial (AU.) Namun tak berselang lama (MM) langsung memukul kepala sekolah (AU) hingga menyebabkan luka di sobekan di bagian wajah.

‎”Saya menanyakan status saya terkait pemberhentian dan mengeluarkan saya dari group WhatsApp. Kemudian saya bertanya apa alasannya tetapi kepsek  merespon pertanyaan saya dengan nada yang keras sehingga saya langsung memukul dia pada saat kejadian itu, ungkap (MM) pada Kamis (24/07/2024).

‎Menanggapi hal itu, kepala sekolah SMA Muhamadiyah 4 Pulau Morotai, (AU) membantah tuduhan terhadap dirinya bahwa hal itu tidak benar dan dirinya menjadi korban tindakan kriminalisasi yang dilakukan oleh (MM).

“‎Pada saat itu (MM) menanyakan kepada saya soal status pemberhentian, kemudian saya menanggapi bahwa pemberhentian 3 guru itu tidak benar, baru sekedar isu. Saya belum mengeluarkan SK pemberhentian kepada mereka tetapi karena program gubernur dan wakil gubernur soal biaya komite digratiskan, maka saya harus mengambil kebijakan untuk memberhentikan, karena gaji guru honorer diambil dari sumber pembiayaan iuran komite dari siswa dan siswi.” jelas kepala sekolah SMA Muhammadiyah 4 Pulau Morotai.

‎Kata (AU), 3 guru honorer tersebut baru mengabdi kurang lebih selama 6 bulan. Oleh karenanya mereka belum masuk dalam pembiayaan bosda untuk gaji mereka.

‎Selain itu, menurutnya tuduhan pelecehan seksual terhadap dirinya tidak benar dan tidak berdasar. Kata dia bahwa ada oknum-oknum yang tidak menyukai dirinya selama jadi kepala sekolah di SMA Muhamadiyah 4 Pulau Morotai sehingga oknum tersebut memfitnahnya.

‎”Rekaman yang beredar itu sudah dipolitisir dan sudah di edit atau dipotong untuk memfitnah saya” ujarnya. (Ahlit*)