Berikut Rangkaian Kegiatan dalam HUT Halteng Ke-34, Ada Lomba Kesenian dan Tarian Daerah

Pembukaan rangkaian kegiatan HUT Halteng ke-34

Weda, Koridorindonesia.id– Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah melaksanakan pembukaan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT ) kabupaten Halmahera Tengah ke-34 tahun 2024 yang dilaksanakan di Pendopo Falcino Weda, Senin (21/10/2024).

Pelaksanan HUT kabupaten Halmahera Tengah ke-34 tahun 2024 dengan tema “ Merawat Kebhinekaan Nusantara Dalam Bingkai Fagogoru “

Ketua Panitia HUT Kabupaten Halteng ke-34, Arman Alting dalam laporannya mengatakan, Dasar Surat Keputusan Bupati Halmahera Tengah Nomor. 800.05/KEP/375/2024 tentang Pembentukan Panitia Pelaksanaan Kegiatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Halmahera Tengah ke 34 Tahun 2024.

Adapun kegiatan lomba HUT Kabupaten Halmahera Tengah Ke-34 Tahun 2024 yang dilaksanakan yaitu : Lomba olahraga dan olah pikir terdiri dari: Domino, Catur tingkat umum, estafet sarung tingkat SD, SMP dan SMA, poco-poco kreasi tingkat SMA-SKPPD , gerak jalan indah tingkat SD, SMP, dan SMA, permainan tradisional tingkat SMA.

Sedangkan untuk lomba kesenian terdiri dari: tarian lala tingkat SD dan SMP, tarian kene-kene tingkat SMA dan Umum, tarian dana-dana tingkat SMA dan Umum, tarian bon mayu tingkat SMP, tarian cakalele tingkat TK, Vokal grup tingkat umum, Vokal tunggal pop daerah putra/putri tingkat Umum, Vokal tunggal dangdut putra/putri tingkat umum, musik yanger tingkat umum, peragaan busana tingkat umum, dan lomba karaoke antar asisten, staf ahli, dan pimpinan OPD serta staf.

Kegiatan sosial yaitu: kebersihan antar desa, kebersihan antar kantor, kerja Bakti di tempat ibadah dan membersihkan lingkungan, serta senam dan jalan santai.

Waktu pelaksanaan kegiatan dan lomba menyongsong HUT Kabupaten yang Ke 34 ini dilaksakan pada Tanggal 21 Oktober sampai dengan 29 Oktober 2024.

Pj Bupati Halteng, Bahri Sudirman mengatakan bahwa ia sangat senang dan bahagia, hari ini bisa berkumpul dan bersilaturahmi dalam suasana yang Penuh kekeluargaan sebagai anak bangsa nusantara. Namun tetap dalam bingkai nilai-nilai falsafah negeri ini sebagaimana tema yang diangkat dalam HUT ke 34 ini Yakni Merawat Kebhinekaan Nusantara Dalam Bingkai Fagogoru.

“Perayaan HUT kali ini, agak berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, karena dengan mempertimbangkan kondisi dan dinamika sosio-politik menyambut pemilihan Kepala daerah, saya telah mengarahkan Panitia Pelaksana Agar kegiatan dalam perayaan Hari Ulang Tahun ini dikemas dengan sederhana, menghindari acara-acara yang akan memunculkan konflik akibat salah paham antara satu dengan yang lain,” ungkapnya.

Lanjutnya, walaupun sederhana, momentum Hari Ulang Tahun Daerah ini tidak bisa kehilangan makna.

“Momentum ini Harus dijadikan sebagai kesempatan Kita untuk merefleksikan sekaligus memaknai perjalanan panjang Daerah ini dan seberapa besar peran kita dalam Berkontribusi untuk kesejahteraan dan kemaslahatan Masyarakat,” katanya.

Kata Bahri Sudirman, Kita tentu saja sama memahami dan menyadari Bahwa Halmahera Tengah saat ini bukan lagi sebuah Daerah yang tertutup dan terbelakang namun telah Menjadi daerah maju dan terbuka yang memungkinkan Terjadinya percepatan mobilitas manusia serta barang dan jasa yang masuk dan keluar dari daerah ini.

“Halmahera Tengah saat ini telah berkembang dan menjadi miniatur Nusantara dimana banyak suku, bangsa, agama dan ras Hidup bersama berinteraksi satu dengan yang lain,” tambahnya.

Untuk itu, dalam menghadapi dinamika dan perkembangan ini, kata Bahri semua orang harus benar-benar mamposisikan diri agar benar-benar siap menerima dan berinteraksi secara terbuka, positif dengan seluruh komponen bangsa yang ada di daerah ini dengan tetap Merawat tradisi untuk memberikan warna dalam harmoni Kebhinekaan nusantara.

“Jika kita menelaah secara mendalam maka kita Tentu akan menemukan makna Fagogoru sebagai ruang semesta dari totalitas kebudayaan dan peradaban manusia, dimana kita beserta seluruh komponen yang Ada didalam ruang itu mau atau tidak mau, pasti akan Terikat secara utuh dalam dimensi kesemestaan Fagogoru.” kata Pj Bupati menerangkan.

Ia kembali menjelaskan, Fagogoru lahir dari kontemplasi yang sangat Panjang dan mendalam dari para leluhur, yang mampu menerjemahkan penekanan atas makna Mahabbah (cinta) ke arah idealism emosional yang dibatinkan secara Murni. (Ibo*)