Bunda Paud Halteng Sinergikan Pentingnya Parenting Transisi Pendidikan Anak Usia Dini

Bunda PAUD Kabupaten Halmaherah Tengah, Ralia Ikram M Sangadji.

Weda, Koridorindonesia.id– Transisi PAUD merupakan proses perpindahan anak sebagai peserta didik PAUD menjadi peserta didik Sekolah Dasar (SD) dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan yang baru. Pentingnya transisi PAUD ke SD yang menyenangkan sebagai bentuk dan upaya menjaga keselarasan pendidikan anak.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Halmahera Tengah, Ralia Ikram M Sangadji pada sambutan acara sosialisasi transisi PAUD ke SD yang menyenangkan tahun 2024 serta merdeka belajar di aula kantor bupati kabupaten Halmahera Tengah, Rabu (29/5/2024).

Menurut Ralia, transisi PAUD ke SD yang menyenangkan adalah cermin dan semangat merdeka belajar yang dijunjung bersama, yaitu gotong royong dalam mewujukan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada anak sebagai peserta didik.

“Pentingnya transisi PAUD ke SD yang menyenangkan sebagai bentuk dan upaya menjaga keselarasan pendidikan anak” jelasnya.

Kata Ralia, kita juga perlu menyadarkan seluruh pihak, bahwa periode usia dini tidak berhenti sampai PAUD, akan tetapi peserta didik SD kelas awal juga masih masuk kategori usia dini, dimana proses pembelajaran di PAUD dan SD kelas awal harus serupa dan berkesinambungan, dengan suasana belajar harus sama menyenangkan dan merdeka dan kurikulum selaras.

“Untuk itu, pada jenjang pendidikan anak usia dini kemampuan literasi dan munerasi harus dibangun dalam tahapan dengan pendekatan yang menyenangkan.
Dari PAUD ke SD atau Madrasah Ibtidayah sehingga dapat dengan lancar dan baik” ulasnya.

Lebih lanjut, Ralia mengutarakan bahwa pengetahuan, keterampilan serta karakter yang dibutuhkan sebagai berkala kehidupan maka giat ini selain menetapkan peran pendidikan PAUD juga sebagai wahana pendidikan dalam memberi informasi seluas-luasnya untuk dapat memastikan anak usia dini yang tidak berkesempatan mengikuti PAUD juga memiliki hak yang sama untuk dibina dan mendapatkan kemampuan dasar, keterampilan dan kematangan yang holistik (cara pandang secara menyeluruh).

“Pendidikan sebagai agenda perubahan, tetaplah berinovasi dalam membimbing, membina dengan tulus dan ikhlas, serta menanamkan nilai luhur sesuai adat se atoran dengan berlandaskan pada falsafah pendidikan sebagai agenda perubahan. Tetaplah berinovasi dalam membimbing serta penting juga mengedepankan, ngaku re rasai, sopan re hormat, budi re bahasa, mtat re mimoi, dalam budaya pendidikan” harap Ralia menutup sambutannya. (Ibo*)