Weda, Koridorindonesia.id– Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Tengah melakukan pertemuan dengan PT BPN sebagai induk perusahan dan PT TID sebagai sub kontraktor dalam rangka mengkonfirmasi kasus keracunan 68 orang. Adapun rinciannya terdiri dari 40 orang karyawan perusahaan, sedangkan 28 orang lainnya adalah warga lokal yang di dalamnya 1 balita berusia kurang lebih 5 tahun.
Kunjungan Komisi I pada Kamis (23/1) tersebut juga disertai oleh Ketua Dewan Perwakilan rakyat (DPRD) kabupaten Halmahera Tengah, Zulkifli Hi Bayan dan Wakil Ketua I DPRD Halteng, Munadi Kilkoda.
Wakil Ketua I DPRD Halteng, Munadi Kilkoda ketika dikonfirmasi mengatakan, pertemuan pihaknya mendapatkan kronologis yang utuh dari semua pihak, baik dari PT BPN maupun subkontraktor PT TID.
Menurut Munadi, keracunan tersebut indikasinya dari makanan yang dikonsumsi karyawan dan warga setempat. Selama kurang lebih 5 bulan PT TID beroperasi, mereka belum memiliki kantin sendiri sehingga yang dilakukan adalah menyewa catering dari desa-desa sekitar. Catering itu dikelola sendiri oleh warga.
“Sumber peristiwa itu terjadi dari makanan yang disiapkan catering untuk makanan pagi. Indikasinya ayam yang disediakan itu tidak lagi dalam kondisi baik. Jadi ketika dikonsumsi itu jadi racun,” ujar Munadi.
Tak hanya itu, DPRD Halteng juga meminta PT TID bertanggung jawab terhadap masalah tersebut, bahwa ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia catering.
Tak hanya itu, dari pihak PT TID juga mengaku telah mengabaikan SOP yang mestinya itu dilakukan penyediaan catering, misalnya safety food untuk memastikan makanan tersebut layak untuk dikonsumsi. Penyedia catering juga tidak memiliki badan hukum.
“Jadi kami memberikan catatan ke mereka untuk ada perbaikan kedepan. Kami juga dapat penjelasan, mereka sudah lakukan langkah-langkah preventif, termasuk memutus kontrak dengan penyedia catering. Lalu sementara ada uji lab dan mendorong ini ke ranah hukum.” jelas Munadi.
Pihak DPRD Halteng juga sudah meminta ke perusahaan untuk memastikan korban keracunan ini tertangani dengan baik, sampai mereka sehat kembali, terutama balita yang saat ini opname di Rumah Sakit Weda.
“DPRD selanjutnya akan melakukan follow up dengan dinas terkait untuk memastikan langkah selanjutnya seperti apa” pungkasnya. (Ibo*)