Fasilitas Wisata Tanjung Amerika Rusak Parah, Begini Tanggapan Kadispar Morotai

Jembatan di objek wisata tanjung amerika rusak parah

Morotai, Koridorindonesia.id– Wisata Tanjung Amerika yang berada di Desa Pangeo Loleo Kecamatan Morotai Jaya Kabupaten Pulau Morotai alami rusak parah. Berdasarkan pantauan Koridor pada tanggal 6 April 2024, kondisi jembatan yang terbuat dari fultruded fiber mengalami kerusakan yang cukup parah.

Kondisi jembatan tampak patah dan ambruk karena telah usang dan tak terurus. Kondisi jembatan juga diperparah dengan tumpukan sampah di sepanjang objek wisata.

Tempat rekreasi yang dulunya sempat menjadi primadona bagi wisatawan, kini terbengkalai dan kurang diperhatikan oleh dinas yang membidangi yakni dinas pariwisata. Hal ini tentu sangat berdampak pada menurunnya jumlah pengunjung ke objek wisata Tanjung Amerika.

Padahal, pembangunan fasilitas wisata Tanjung Amerika dan tiga objek wisata lainnya telah menguras anggaran sekitar 36 miliar yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Fikram warga setempat yang ditemui Koridor mengatakan, Pemda Pulau Morotai dalam hal ini dinas pariwisata agar jangan menganggap remeh fasilitas wisata tanjung Amerika yang mengalami kerusakan, karena pembangunan tersebut menelan anggaran puluhan miliyar.

“Kami juga sebagai masyarakat yang berada di lokasi wisata Tanjung Amerika tidak mendapatkan dampak positif, dalam hal kesejahteraan. Sudah sekitar 4 tahun pembangunan wisata Tanjung Amerika semenjak diresmikan. Namun, pemasukan atau berupa pendapatan masyarakat lingkar wisata sama sekali tidak ada.” kata Fikram mengesalkan

Fikram berharap lembaga pemeriksa keuangan, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan lain seterusnya untuk dapat melakukan pemeriksaan atau audit kepada pihak yang bersangkutan.

Selain itu Fikram juga mengkhawatirkan terjadinya kecelakan jika tidak segera dibenahi. Apalagi menjelang lebaran yang memungkinkan terjadinya prningkatan pengunjung di objek wisata Tanjung Amerika.

“Dengan posisi tebing tinggi dan bebatuan tajam, tentunya sangat membahayakan nyawa pengujung jika tidak secepatnya direnovasi” kata Fikram mengkhawatirkan.

Pihak warga menekankan agar fasilitas tersebut segera direnovasi. Karena jika tuntutan mereka tidak diindahkan maka warga akan menutup objek wisata tersebut untuk sementara waktu.

Kepala Dinas Pariwisata, Syaban Lanoni saat dikonfirmasi awak media mengaku tidak ada anggaran untuk perbaikan atau renovasi.

Menurut Syaban, pembangunan fasilitas penunjang Daya Tarik Wisata (DTW), Pemda lewat Dispar sudah menyerahkan sepenuhnya ke Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa setempat

“Dan pengelolaan serta tanggung jawab sepenuhnya ada dalam surat perjanjian dua belah pihak dan sudah diserahkan” kata Syaban mengonfirmasi.

Menurutnya, dalam perjanjian kontrak kerja itu ada poin kesepakatan soal perawatan dan perbaikan, maka masalah tersebut pihaknya telah menyerahkannya ke mereka (Pokdarwis,red). (Ahlit*)