Kapten Speedboat Bela 72 Bantah Ada Dua Orang Tak Dikenal Sebelum Terjadinya Ledakan

Kapten Speedboat Bela 72 bantah ada crew bernama Budi yang beri keterangan kepada Tempo.co terkait ada 2 orang tak dikenal sebelum terjadinya ledakan

Taliabu, Koridorindonesia.id– Insiden ledakan dan terbakarnya speedboat milik Almarhum Benny Laos di dermaga Bobong, Pulau Taliabu, Maluku Utara hingga menelan korban jiwa sebanyak 6 orang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di publik.

Pasalnya, insiden tersebut diduga adanya sabotase hingga terjadinya ledakan yang mengakibatkan bangunan dan rangka speedboat tersebut ludes.

Menanggapi perihal itu, Capten Speedboat Bela 72 menyebutkan bahwa sebelum terbakar, pihaknya bersama beberapa crew sedang mengisi BBM.

Dikatakan, informasi yang disebarluaskan hingga adanya salah satu media online nasional Tempo.co merilis bahwa sebelum ledakan tersebut, terdapat dua orang yang tak dikenal naik ke dalam speedboat dan hendak meminta kaos Benny Laos 72.

Pernyataan yang disampaikan Budi, konon salah satu crew Speedboat Bela 72 itu rupanya tidak dibenarkan oleh Capten Speedboad Bella 72, Rahmat.

Rahmat kepada Koridor, Rabu (16/10) mengungkapkan, tidak ada crew speedboat bela 72 yang bernama Budi. Sehingga pernyataan oknum tersebut di Tempo.co tidaklah benar.

“Perlu saya sampaikan bahwa crew atas nama Budi bukan crew speedboat Bela 72 dan apa yang termuat dalam berita tersebut tidak benar,” ungkap Rahmat, Capten Speedboat Bela 72.

Rahmat mengisahkan, saat itu Cagub Benny Laos bersama rombongan menuju dermaga usai melakukan kampanye di ibu kota Taliabu sekitar 4 jam.

“Mereka langsung naik ke dalam kapal, saat itu kami sedang melakukan pengisian BBM hingga tersisa 2 galon setengah,” kata Rahmat selaku capten Speedboat Bela 72.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menanggapi pemberitaan media Tempo.co yang membuat berita terkait ledakan speedboat Bela 72 di Kabupaten Pulau Taliabu,” sambungnya.

Rahmat juga mengatakan, dirinya sempat diwawancarai oleh seseorang yang mengaku sebagai Pegawai Kabupaten Pulau Taliabu.

“Pak Benny Laos turun dari speedboat dan di jemput oleh masyarakat, dan naik dua orang masyarakat yang tidak dikenal di atas speed boat dan duduk di bagian belakang dekat mesin,” tuturnya.

“Lalu meminta kaos Bela 72 namun belum di berikan oleh crew speed, dan beberapa saat kemudian dua orang tersebut langsung turun dari speedboat ke atas dermaga,” tambahnya.

Rahmat berujar, rombongan Cagub nomor 4 melakukan kegiatan di ibu Kota Kabupaten Pulau Taliabu sekitar 4 jam, dan saat kembali ke dermaga, para crew Speedboad masih dalam keadan proses banker BBM.

“Kami crew Speedboat bela 72 sementara melakukan Banker BBM dari gelong ke tangki mesin, saat itu Cagub dan rombongan langsung naik ke speedboat dan memerintahkan crew speed segera menghidupkan genset agar AC dapat di hidupkan,” ucapnya.

Rahmat menyampaikan yang mengejutkan adalah ketika Genset dihidupkan dan saat itu para crew langsung melanjutkan proses bangker BBM ke tangki mesin, tiba-tiba saja terdengar ledakan dari dalam speedboat Bela 72.

“Sehingga statemen di atas dari oknum yang mengaku dari Pemda Pulau Taliabu, namun yang muncul di pemberitaan sangat berbeda, sehingga saya mengatakan berita itu tidak benar,” tutupnya. (Fik*)