Merasa Dirugikan dalam Kasus Survei Kompas, Syahril-Makmur Bakal Tempuh Jalur Hukum

Tim hukum Paslon Syahril-Makmur bakal tempuh jalur hukum terkait kasus survei Kompas Data yang disebut hoaks

Ternate, Koridorindonesia.id– Tim hukum Pasangan Calon Walikota Ternate, Syahril Abdurradjak dan Makmur Gamgulu buka suara terkait dengan hasil survei yang mencatut nama lembaga Harian Kompas.

Menurut Ahmad Djabid, tim hukum Paslon nomor 4, pencatutan nama lembaga salah satu media nasional itu tidak ada sangkut pautnya dengan Syahril-Makmur dalam hal ini permohonan survei atau kontrak kerja sama.

“Jadi sekali lagi, kami tim hukum pasangan Syahril-Makmur meminta agar pihak yang menyebarkan opini dengan mencatut nama lembaga Harian Kompas itu agar segera mengklarifikasi,” ucap Ahmad Djabid.

Ketua DPW PBB tersebut bersama rekan-rekannya menegaskan bakal menempuh jalur hukum apabila pihak-pihak yang sengaja membuat gaduh dengan mencatut nama lembaga Harian Kompas itu tidak segera mengklarifikasi.

“Kami mempertegas bahwa kami bakal menempuh jalur hukum, karena persoalan ini tidak ada sangkut-paut dengan paslon Syahril-Makmur,” tandasnya.

Ahmad Jabid menyebut, dalam waktu dekat dirinya bakal melaporkan semua itu ke pihak berwenang karena secara politis, paslon Syahril-Makmur merasa dirugikan.

“Keduanya (Syahril-Makmur) justru merasa dirugikan dengan hasil survei tersebut, apalagi lembaga survei yang mengatasnamakan lembaga Harian Kompas atau KompasData itu tidak sama sekali memiliki hubungan dengan Paslon Syahril-Makmur,” pungkasnya.

Ahmad Jabid diakhir penyampaiannya kembali menegaskan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum apabila pihak yang melakukan tindakan tak etis ini tidak segera mengklarifikasi. Hal ini dilakukan, kata Ahmad agar tidak menimbulkan opini-opini yang menyudutkan Syahril-Makmur dengan Harian Kompas. (Fik*)