Weda, Koridorindonesia.id– Sekelompok warga di areal perusahaan PT. IWIP mencari karyawan (Formen) di PT. IWIP yang melakukan pemukulan terhadap warga desa Fritu. Warga yang geram dengan tindakan karyawan tersebut lalu membawa tombak dan parang kemudian masuk ke lokasi pertambangan untuk mencari karyawan tersebut. Aksi itu terjadi pada Hari Kamis (3/10/2024) sekitar pukul 08:45 Wit, tepatnya di Desa Gemaf, kecamatan Weda Tengah.
Kapolres Halteng AKBP Aditya Kurniawan.,S.H.,S.I.K. menjelaskan bahwa kejadian ini hanya masalah absensi karyawan sehingga terjadi adu mulut dan kontak fisik dari kedua karyawan tersebut namun di lerai oleh rekan-reekan kerjanya.
Terjadi penyerangan warga Fritu ke lokasi areal perusahan akibat bahasa yang tidak pantas disampaikan sdr. Herman selaku formen kepada Sdr Ambrosius (Karyawan) pada saat bertikai. Sehingga ketika kembali ke rumah, Ambrosius lalu melaporkan kepada keluarganya di desa Fritu yang mengakibatkan ketersinggungan dan memicu kemarahan warga sehingga mendatangi areal Perusahan PT IWIP.
Respon atas kejadian itu, pihak kepolisian dengan cepat mengambil langkah persuasif dan menenangkan warga yang datang dan pada saat itu juga kedua belah pihak yang bertikai sepakat untuk menyelesaikan di Kantor PT IWIP didampingi oleh IR PT IWIP, pemerintah desa dan pihak kepolisian Pol Sub Sektor Weda Utara serta Bhabinkamtibams desa Gemaf.
“Situasi sudah kembali aman dan kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, jangan mudah terprovokasi dengan isu yang membawa suku, ras maupun agama karena dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. Mari kita sukseskan Pilkada 2024 di Halteng yang tertib, aman dan sejuk,” Imbau Kapolres menutup penyampaiannya. (Ibo*)