Morotai, Koridorindonesia.id– Kedatangan Penjabat (PJ) Bupati Pulau Morotai, Burnawan disambut langsung oleh Pemda dan Forkopimda Pulau Morotai, provinsi Maluku utara. Karo Hukum Setda Pemprov Maluku Utara (Malut) itu dilantik sebagai Pj Bupati Pulau Morotai oleh Pj Gubernur Malut, Samsudin A Kadir.
Burnawan yang dilantik pada hari Sabtu (25/5) kemarin belum langsung berkantor. Baru, pada Kamis (30/5/2024) siang, pekan ini, Pj Bupati Pulau Morotai, Burnawan bersama istri tiba di Pulau Morotai melalui perjalanan darat yang panjang, dari Kota Sofifi menuju Tobelo, Halmahera Utara lalu ke Morotai menumpangi speed reguler Mutiara 05.
Kedatangan Burnawan sebagai orang nomor satu di Pemkab Pulau Morotai, disambut langsung oleh Sekda Pemkab Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali bersama para pimpinan OPD di Pelabuhan Speed Taman Kota Daruba, Ibukota kabupaten Pulau Morotai.
Setelah menginjakkan kaki di Morotai, Pj Bupati dan istri diperlakukan istimewa, dikalungi kain syal oleh Sekda, M Umar Ali dan digelar tradisi adat cuci kaki (joko kaha) oleh para tetua adat sebagai bentuk penghormatan kepada pejabat negara yang pertama kali menginjakkan kakinya di bumi gerbang pasifik ini.
Para pejabat tinggi juga tidak ketinggalan dalam penjemputan itu. Diantaranya Danlanud Leo Wattimena, Kolonel Pnb Sukarno, Danlanal Letkol Laut (P) Mukawat Kamarudin, Kapolres AKBP Agung Cahyono, Kajari Indra Nuatan serta para Asisten Setda Pemkab Pulau Morotai
Kedatangan Pj Bupati Pulau Morotai, Burnawan akan menjalankan tugasnya menggantikan Muhammad Umar Ali sesuai Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor: 100.2.1.3-1112/2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan Penjabat Bupati Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
Namun, belum sempat berkantor, Pj Bupati Pulau Morotai, Burnawan sudah disuguhkan aksi damai oleh sekelompok mahasiswa yang menamakan diri Front Geram atau Front Gerakan Aksi Mahasiswa.
Front Geram menyampaikan 14 tuntutan yang dianggap krusial. Karena dinilai tuntutan tersebut belum juga diselesaikan bupati definitif, Benny Laos maupun Pj Bupati dua periode, Muhammad Umar Ali.
Tuntutan mahasiswa itu belum mendapat jawaban, sebab belum bertemu dengan Pj Bupati Morotai, Burnawan yang rencana baru mulai berkantor pada Jumat (31/5/2024).
Tuntutan massa aksi Front Geram buat Pj Bupati Morotai, Burnawan tersebut adalah menghadirkan transportasi laut untuk siswa di Desa Saminyamau; Aktifkan koperasi nelayan di 88 Desa; Inspektorat segera tuntaskan dana BUMDES Desa Korago dan Sabatai Baru; Pj Bupati segera copot Kadis Perindagkop, Perhubungan, Pendidikan, Disnaker, Kesehatan, Pertanian; Tuntaskan jalan Tani yang bermasalah.
Selain itu, Front Geram juga menuntut agar Pemda Morotai menghadirkan home industri lokal; Hidupkan kembali Perusda; Segera tuntaskan air bersih di Desa Pandanga, Juanga, Mandiri, Joubela, Totodoku, RSUD Soekarno; Polres dan Kejari segera periksa 9 sub agen Minyak Tanah; Segera tuntaskan jalan alternatif desa Waringin; Hentikan impor barito; Aktifkan BUMDES kelola Kopra; Tuntaskan sengketa Pilkades di 5 Desa; dan segera stabilkan BBM Subsidi nelayan Morotai. (Ahlit*)