Morotai, Koridorindonesia.id– Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pulau Morotai menggelar bimbingan teknis penyusunan profil desa dan evaluasi pengembangan desa melalui Aplikasi Prosdeskel dan Epdeskel tahun 2023. Kegiatan itu digelar di ruang aula lantai dua kantor bupati pada Selasa (7/5/2024) pada pukul 08:00 Wit.
Kegiatan bimtek dikuti oleh 273 peserta yang terdiri dari 88 desa yang ada di Pulau Morotai. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut diikuti oleh perangkat desa termasuk Kepala desa dan sekretaris desa.
Hal tersebut disampaikan oleh kadis PMD Pulau Morotai, Idah Arsyad. Idah menyebutkan, kegiatan ini tujuannya untuk evaluasi serta pengembangan desa.
“Jadi kegiatan ini dimaksud untuk evaluasi tingkat desa karena ini program yang wajib dari kementrian” kata Idah kepada Koridor.
Menurutnya, desa ini dinaungan oleh dua kementrian yakni Kementrian dalam negeri (Kemendagri) dan kementrian desa (Kemendes). Namun, ada hal-hal yang belum dioptimalkan untuk pengembangan desa khususnya di Pulau Morotai.
Memang sudah selesai kita tekankan mereka untuk input di sistem internal kita sampai pada tanggal 30 April kemarin dan Alhamdulilah kita tertinggi di Maluku Utara” kata Idah
Idah melanjutkan, dari hasil evaluasi, Pulau Morotai sudah mencapai 34 persen dan itu tertinggi bila dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Maluku Utara.
“Jadi ada dua aplikasi dari kemendagri yaitu Prosdeskel dan Epdeskel .Epdeskel itu evaluasi pengembangan desa sedangkan Prosdeskel profil desa. Jadi pelatihannya dua, epdeskel sama prosdeskel” jelasnya.
Idah menjelaskan, untuk kabupaten Pulau Morotai dulunya prosdeskel tersebut ada. Akan tetapi, untuk saat ini sudah tidak ada. Maka kata Idah, berdasarkan pengalaman sebelumnya, terdapat hal-hal yang bisa keliru. Karena menurutnya, pembuatan profil desa cukup sulit, apalagi bagi desa-desa di Morotai yang merupakan provinsi masih baru di Maluku Utara. (Ahlit*)
