Weda, Koridorindonesia.id– Penurunan partisipasi pemilih dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub 2024 di TPS 6 Desa Nurweda, Halmahera Tengah, Maluku Utara pada Kamis 5 Desember 2024, mengindikasikan beberapa tantangan dalam mengelola logistik dan mobilisasi pemilih, terutama di wilayah dengan dinamika sosial-ekonomi tertentu.
Hanya 11 orang yang memberikan suara dibandingkan dengan 189 pemilih pada pemungutan suara sebelumnya, yang menandakan penurunan drastis.
Ketua KPU Halmahera Tengah, Rahman Teka, mengaitkan penurunan ini dengan faktor pekerjaan, terutama dari kalangan pekerja tambang yang telah kembali ke lokasi kerja dan sulit dijangkau saat distribusi undangan pemilu.
“Hal ini menunjukkan pentingnya koordinasi yang lebih baik dengan pihak perusahaan atau pemberi kerja untuk memastikan aksesibilitas pemilih,” ujar Rahman.
Berikut hasil perbandingan Hasil PSU dan pemungutan sebelumnya
Hasil PSU (5 Desember 2024):
Husain Alting Sjah – Asrul Rasyid Ichsan: 6 suara
Aliong Mus – Sahril Tahir: 0 suara
Muhammad Kasuba – Basri Salama: 0 suara
Sherly Tjoanda – Sarbin Sehe: 5 suara
Hasil Pemungutan Suara Sebelumnya (27 November 2024):
Husain Alting Sjah – Asrul Rasyid Ichsan: 61 suara
Aliong Mus – Sahril Tahir: 9 suara
Muhammad Kasuba – Basri Salama: 23 suara
Sherly Tjoanda – Sarbin Sehe: 96 suara
Menurut Rahman, ketergantungan pada pemilih pekerja tambang memerlukan strategi khusus untuk menjangkau mereka, misalnya melalui pemungutan suara di lokasi kerja atau waktu yang lebih fleksibel.
“Dengan partisipasi yang sangat rendah, efektivitas PSU perlu dievaluasi, baik dari segi biaya maupun hasilnya,” jelas Rahman.
Sosialisasi intensif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran pemilih tentang pentingnya partisipasi dalam PSU, terutama di komunitas terpencil.
“Secara keseluruhan, kondisi ini mencerminkan pentingnya perencanaan pemilu yang inklusif dan adaptif terhadap dinamika sosial-ekonomi masyarakat lokal.” pungkasnya. (Ibo*)