Weda, Koridorindonesia.id– Mohammad Istiqamah Djamad, yang lebih dikenal sebagai Is Pusakata, adalah seorang musisi dan penyanyi asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang lahir pada 24 Januari 1984.
Mantan vokalis grup musik indie Payung Teduh ini dikenal luas karena karya-karyanya yang mengusung nuansa akustik dan lirik yang puitis.
Perjalanan Karier
Awal Karier: Sebelum membentuk Payung Teduh pada 2007 bersama Comi, Istiqamah sudah aktif di dunia musik. Bersama Payung Teduh, ia menciptakan sejumlah lagu populer seperti “Akad,” “Berdua Saja,” “Di Atas Meja,” dan “Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan.”
Keluar dari Payung Teduh: Setelah 11 tahun bersama, Is memutuskan hengkang pada 2018 karena perbedaan visi dengan anggota lainnya.
Karier Solo: Setelah keluar dari Payung Teduh, Is memulai karier sebagai musisi solo dengan nama panggung Pusakata dan terus menciptakan lagu-lagu baru yang tetap memiliki ciri khasnya.
Kehidupan Pribadi
Is menikah dengan Agnes Purwanti dan dikaruniai lima anak. Salah satu anaknya bernama Bandura Nafeeza Mahajingga.
Ia sempat putus kuliah di Politeknik Negeri Jakarta, tetapi melanjutkan pendidikan berkat beasiswa dari Yamaha Master Course Academy.
Prestasi
Is Pusakata berhasil meraih beberapa penghargaan, termasuk:
AMI Award untuk Penata Musik Pop Terbaik.
AMI Award untuk Duo/Grup/Kolaborasi Soul/R&B Terbaik.
Kontroversi Terbaru
Melalui akun Instagram pribadinya, @pusakata, Is menyinggung fenomena fee besar yang diberikan kepada musisi akustik yang hanya memainkan lagu-lagu cover, yaitu hingga Rp50 juta. Is secara satire menyatakan ingin banting setir menjadi penyanyi cover alih-alih terus menciptakan lagu. Pernyataan ini menggambarkan kegelisahannya terhadap apresiasi di industri musik.
Dengan segala dinamika perjalanan karier dan kehidupannya, Is Pusakata tetap menjadi salah satu musisi Indonesia yang berpengaruh dan dihormati karena kontribusinya dalam dunia musik. (Ibo*)
