Terkait Postingan Penolakan IMS di Sagea, Ini Tanggapan Dinamisator #SaveSagea

Adlun Fikri, Dinamisator #SaveSagea

Weda, Koridorindonesia.id– Postingan di beranda Facebook grup Nuansa Halmahera Tengah pada Selasa (17/9) siang tadi ramai diperbincangkan. Hal ini karena status tersebut memuat tentang penolakan salah satu Paslon Bupati Halteng yakni Ikram Malan Sangadji dan Ahlan Djumadil (IMS-ADIL). Postingan itu dimuat oleh akun facebook bernama Lubis Syaifuddin.

Pada penolakan itu, Lubis Syaifuddin menulis pernyataan menolak Paslon IMS-Adil untuk menginjakkan kakinya di Sagea Kiya sebelum mengembalikan status Goa Boki Maruru sebagai Wisata Geo Site.

Kepada seluruh mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Save Sagea, serta kepada masyarakat dua Desa Sagea Kiya. Saya atas nama pemuda dan masyarakat Desa Kiya mengajak kepada kita semuanya agar bersatu, menolak Ikram Malan Sangadji (IMS) untuk tidak menginjakkan kakinya di Desa Sagea Kiya, sebelum mengembalikan status Goa Boki Maruru sebagai wisata Geo Site” ujar Lubis pada postingannya.

Hal itu sontak mendapat sorotan dari salah satu Dinamisator #SaveSagea, Adlun Fikri. Menurut Adlun, #SaveSagea itu koalisi besar yang terdiri dari sejumlah individu, komunitas dan NGO bidang lingkungan.

“#SaveSagea berdiri independen dan hanya berpihak pada gerakan lingkungan sehingga tidak bisa dan tidak mudah digiring ke politik praktis tertentu” ujar Adlun kepada wartawan.

Adlun mengaku belum melihat visi tentang lingkungan yang secara sungguh-sungguh dan secara serius dibawa oleh para kandidat. “Kami belum melihat ada yang memiliki visi lingkungan dan benar-benar mau memperjuangkan perlindungan lingkungan secara serius. Mengingat saat ini Halmahera Tengah dalam ancaman kerusakan ekologis,” tutup Adlun. (Ibo*)