Pemda Halteng Mediasi Kericuhan di Lelilef, Warga Ambon Terpaksa Diungsikan ke Weda

Pj Bupati Halteng beserta stafnya bertemu warga Ambon yang mengungsi ke Weda

Weda, Koridorindonesia.id– Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah membantu mengamankan ratusan warga Kailolo, Ambon (Pulau Haruku) yang tinggal di Lelilef, Kecamatan Weda Tengah. Ratusan warga Kailolo tersebut terpaksa mengamankan diri di Kecamatan Weda, guna mencari suaka akibat imbas dari kekacauan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Terkait itu juga Pemkab Halteng saat ini sedang berupaya membantu kedua belah pihak dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi agar tercipta rasa aman sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.

Hal itu membuat Pj Bupati Halteng, Bahri Sudirman melakukan pertemuan dan silaturahmi dengan warga Ambon asal Kailolo (Pulau Haruku) dalam rangka menetralisir permasalahan keributan antara kedua belah pihak asal Tobelo dan Kailolo di kos-kosan belakang bengkel kilometer 3, desa Persiapan Ake Ici, Kecamatan Weda pada Kamis (12/9/2024) malam sekitar pukul 21.45 Wit.

Hadir dalam pertemuan Pj. Bupati Halteng, Bahri Sudirman, Asisten I, Aser Tidore, Asisten II, Ahmad Hi. Bayan, Kadis PUPR, Arief Jalaludin, para Staf Ahli, Camat Weda, Muksin Kayana, Babinsa Fidi Jaya, Sertu Jasman dan warga Kailolo berjumlah 125 orang.

Dalam pertemuan itu Dani Marasabesy selaku warga Kailolo menyampaikan bahwa terkait keberadaan mereka di Weda bertujuan untuk mengamankan diri bersama rekan-rekan dari tempat tinggal di Lelilef Kecamatan Weda Tengah.

“Kami merasa tidak nyaman dan tidak ada rasa keadilan serta menghindari jangan sampai ada terjadi keributan lanjutan atas kejadian yang terjadi,” ucapnya.

Senada, Abdul Najib Tuanany dihadapan Pj Bupati, Bahri Sudirman mengatakan tujuan mereka datang dan berkumpul bersama saudara-saudara mereka di Kecamatan Weda semata-mata untuk mengamankan diri dan menghindari terjadinya keributan.

Abdul Najib mengaku terkait dengan tempat tinggal mereka di Lelilef Kecamatan Weda Tengah, seolah-olah tempat tinggal mereka sudah menjadi sasaran apabila terjadi keributan yang berhubungan dengan masalah konflik antar suku terutama dari suku Ambon.

“Seakan-akan bahwa kami masyarakat Kailolo juga ada bagian dari situ sehingga kami berinisiatif untuk turun sementara waktu di Kecamatan Weda bersama saudara-saudara kami yang se-daerah,” akunya.

Dia mengaku ada sedikit rasa ketidakpercayaan mereka terhadap aparat keamanan, yang terlihat sangat abai ketika kejadian tadi malam (Rabu malam).

“Saudara-saudara dan adik-adik kami mendapat tindakan intimidasi sehingga kami merasa tidak nyaman,” tuturnya.

Kata Najib, mereka hanya menuntut keadilan dan kepedulian dari pemerintah daerah serta aparat keamanan untuk memberikan rasa aman dan pemerintah daerah dapat memberikan fasilitas tempat tinggal bagi mereka untuk sementara waktu di Kecamatan Weda.

Menanggapi persoalan ini, Staf Ahli Bupati Halteng, Hakami Husain mengatakan pihaknya selaku pemerintah daerah sangat mendukung apa yang saudara-saudara Kailolo lakukan untuk berkumpul disni demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami mengharapkan kepada saudara semua untuk melupakan kejadian yang sudah terjadi. Kita berpikir ke depan mencari solusi terbaik demi kenyamanan kita bersama di Halteng,” ajak Hakami.

Hakami mengaku perihal rasa diskriminasi yang telah disampaikan, bahwa tidak ada hal seperti itu, kata Hakami, kita semua saudara. Terlebih masyarakat Halteng mempunyai moto Fagogoru yang artinya rasa persaudaraan dan saling tolong menolong.

“Untuk itu dengan adanya kalian disini, kami pemerintah daerah akan menawarkan bantuan dengan memberikan fasilitas tempat tinggal yaitu kos-kosan dan akan mendata berapa jumlah warga yang ada,” terangnya.

Hakami menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa tempat kosan untuk memfasilitasi warga Kailolo.

“Berhubung karena hari ini sudah malam, kami rencanakan dengan bapak Bupati akan mendirikan tenda sementara waktu untuk bermalam disini,” akunya.

Mendengar keluhan warga Kailolo, Pj Bupati Halteng, Bahri Sudirman mengatakan pemerintah daerah akan memberikan fasilitas dan bantuan serta memberikan rasa aman kepada semua masyarakat yang ada di Halteng dan terkait permasalahan yang sudah terjadi.

“Saya mengharapkan agar semua komponen masyarakat bersama-sama menciptakan kondisi wilayah Halteng agar tetap rukun dan aman,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui jumlah keseluruhan warga Kailolo yang mencari suaka ke Pemda Halteng sebanyak 125 orang yang terdiri dari 90 laki-laki dan 25 perempuan.

Sementara bantuan sementara yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada warga Kailolo diantaranya Beras 10 karung, Pop Mie 20 karton, telur 10 rak, aqua gelas 20 karton, pembangunan tenda sementara untuk bermalam. Pertemuan itu berlangsung hingga pukul 00.30 Wit, Jumat 13 September 2024. (Ibo*)