Prioritas Pengajaran Bahasa Indonesia Di Dunia Pendidikan, Mengatasi Tantangan Kemunduran Penggunaan Di Kalangan Generasi Muda

Oleh: Rey Hanny Ikhlas, Tsania Lutfi Afiqo, Ririn Dwi Ariyanti

Pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan kata lain, pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Pengajaran bahasa Indonesia di dunia pendidikan harus menjadi prioritas karena bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan dapat membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi, membaca, menulis, dan memahami budaya Indonesia.

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa Indonesia juga menjadi alat untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga sangat penting untuk dikuasai dalam dunia pendidikan. Dalam konteks globalisasi, Bahasa Indonesia juga menjadi kunci untuk berinteraksi dengan dunia luar dan menjalin hubungan dengan negara-negara lain. Oleh karena itu, pengajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan harus diberikan dengan serius dan terus ditingkatkan kualitasnya. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus dikuasai oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Bahasa Indonesia adalah jati diri sekaligus identitas sebagai bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan. Bahasa meliputi ungkapan, pengucapan kata, dan kontruksi yang telah dipakai dalam jangka waktu yang lama. Ungkapan, pilihan kata, dan konstruksi itu dipilih oleh penutur dari generasi yang berbeda dengan frekuensi yang berbeda pula. Bahkan, ada ada bagian bahasa lebih-lebih pada tataran leksikal dan sintaksis, yang dirasakan berbeda oleh para penutur yang “modern” dengan yang “kuno”.

Generasi milenial ialah masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital seperti sekarang ini.Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia, keadaan yang ada sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah bahasa asing. Padahal padanan dalam bahasa Indonesianya ada, dikarenakan sikap yang menyakini bahwa akan terlihat modern, dan terpelajar dan dengan alasan mempermudah komunikasi di era milenial. Istilah generasi Milenial dewasa ini sedang viral, khususnya di media sosial. Netizen (warganet) sering menyebutnya dengan kids jaman now. Generasi ini hadir sebagai bentuk diferensiasi antara generasi zaman dulu yang eksis di tahun 90-an dengan generasi yang sedang eksis di zaman sekarang. Dari segi usia, bisa dikatakan generasi milenial adalah mereka yang saat ini berada pada rentang umur 15-30 tahun. Generasi yang hidup di era milenial ini memiliki karakter yang khas. Sejak di bangku sekolah sudah menggunakan gawai dan menjadikan internet sebagai kebutuhan pokok, selalu terhubung dengan internet, supaya dapat mengakses hal-hal baru atau sekedar bersosialisasi dalam media sosial. Generasi saat ini disebut dengan generasi milenial, yaitu generasi yang lahir antara tahun 1980 sampai 2000-an.

Mengatasi Tantangan Kemunduran Penggunaan Di Kalangan Generasi Muda.

Untuk mengatasi tantangan kemunduran penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan generasi muda, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Pendidikan Bahasa Indonesia yang lebih baik: Perlu ada perhatian lebih dalam sistem pendidikan untuk memperkuat pemahaman dan penggunaan Bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia harus dilakukan secara aktif, melibatkan siswa dalam diskusi, presentasi, dan kegiatan menulis.
  2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya Bahasa Indonesia: Generasi muda perlu menyadari bahwa Bahasa Indonesia adalah identitas dan warisan budaya kita. Kampanye publik, seminar, dan workshop dapat diadakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
  3. Mendorong literasi digital dalam Bahasa Indonesia: Generasi muda sangat terpapar dengan teknologi dan internet. Oleh karena itu, penting untuk mendorong pengembangan konten digital dalam Bahasa Indonesia, seperti situs web, aplikasi, dan konten media sosial. Hal ini akan memperkuat penggunaan Bahasa Indonesia dalam konteks teknologi.
  4. Membuat Bahasa Indonesia lebih relevan dan menarik: Generasi muda akan lebih tertarik menggunakan Bahasa Indonesia jika mereka melihat bahwa bahasa ini dapat digunakan dalam konteks yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka. Mendorong penggunaan Bahasa Indonesia dalam musik, film, dan literatur populer dapat membuatnya lebih menarik bagi generasi muda.
  5. Melibatkan keluarga dan komunitas: Keluarga dan komunitas dapat berperan penting dalam mempromosikan penggunaan Bahasa Indonesia. Mendorong percakapan dan kegiatan berbahasa Indonesia di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar dapat memperkuat penggunaan bahasa ini.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk mengadopsi pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Pengajaran Bahasa Indonesia harus menjadi prioritas utama dalam dunia pendidikan. Dengan upaya bersama, kita dapat mengatasi tantangan yang ada dan memastikan generasi muda tetap mencintai dan menguasai Bahasa Indonesia dengan baik.*